





Palembang, JN
Terdakwa Apriansyah Kepala Dinas (Kadis) PUPR Banyuasin, Rabu (30/7/2025) menyebut, terdakwa Arie Martharedo Kabag Humas dan Protokol DPRD Sumsel adalah ajudan Anita Noeringhati (mantan Ketua DPRD Sumsel).
Hal tersebut dikatakan Apriansyah terdakwa dugaan korupsi gratifikasi/penyuapan empat proyek Pokir pada Dinas PUPR Banyuasin yang dananya bersumber dari Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) kepada Kabupaten Banyuasin pada APBD Sumsel tahun 2023 dalam sidang tiga terdakwa di perkara tersebut dengan agenda para terdakwa saling bersaksi sekaligus pemeriksaan terdakwa, yang digelar di Pengadilan Tipikor Palembang.
Adapun tiga terdakwa tersebut yakni Arie Martharedo Kabag Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Sumsel, Apriansyah Kepala Dinas PUPR Banyuasin dan Wisnu Andrio Fatra alias Rio Wakil Direktur CV HK pihak kontraktor.
“Pada tahun 2023 saya masih jabat Sekretaris Dinas PUPR Banyuasin, kalau Kadis PUPR dijabat Ardi Arfani. Tapi untuk Ardi Arfani kini sudah pensiunan dan saya menggantikannya sebagai Kadis. Terkait perkara ini, ketika itu Ardi Arfani yang masih jabat Kadis meminta saya mengambilkan tiga proposal Pokir Ibu Anita dari masyarakat. Ardi Arfani menyampaikan ‘Tolong dibantu ini Pokir Anita’. Lalu dia (Ardi Arfani) memerintahkan saya untuk mengambil proposal tersebut di Ajudan Anita yakni Arie Martharedo (terdakwa selaku Kabag Humas dan Protokol DPRD Sumsel),” ujar terdakwa Apriansyah dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Fauzi Isra SH MH didampingi Hakim Anggota Idi Il Amin SH MH dan Iskandar Harun SH MH.
Menurut terdakwa Apriansyah, tiga proposal Pokir Anita Noeringhati tersebut terkait permintaan masyarakat untuk membangun empat proyek pekerjaan yakni dua jalan cor, drainase dan kantor lurah dengan pagu anggaran Rp 3 miliar.
“Karena saya diperintahkan Ardi Arfani yang saat itu atasan saya selaku Kadis PUPR Banyuasin untuk mengambil proposal tersebut di ajudan Anita yakni
Arie Martharedo makanya saya menelpon Arie Martharedo untuk menemuinya. Dalam percakapan di telepon saya sampaikan kalau saya diminta Ardi Arfani untuk mengambil proposal Pokir Anita sehingga saya dan Arie janjian bertemu di pinggir jalan samping DPRD Sumsel,” jelasnya. HALAMAN SELANJUTNYA>>







