



“Ketika itu kan lagi krusial, sehingga untuk sekretariat ini dimana saja tidak ada masalah, hingga akhirnya Muddai Madang mau rumahnya dijadikan sekretariat. Tak lama kemudian barulah sekretariat di pindahkan ke Palembang,” jelasnya.
Dilanjutkan Marzuki Alie, dipindahkannya Sekretariat Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya ke Palembang dikarenakan kala itu Pemprov Sumsel mau membantu.
“Saat itu Pemprov Sumsel mau membantu hingga lokasi lahan untuk pembangunan masjid dipindahkan ke kawasan Jakabaring,” paparnya.
Lebih jauh dikatakannya, jika ia bersama dewan pembina lainnya dan pengurus yayasan memiliki komitmen jangan sampai memakan satu rupiah pun uang untuk pembangunan Masjid Sriwijaya.
“Sebab membangun Masjid Sriwijaya ini adalah mimpi kami. Akan tetapi ternyata perkara ini terjadi, dan jujur kalau bisa menangis saya menangis, karena saat ini Masjid Sriwijaya yang diimpikan belum terselesaikan pembangunannya yang diduga dikorupsi,” pungkasnya. (ded)

