



Pertemuan itu membentuk sebuah kebersamaan, di mana Gian menemukan dirinya tidak bisa dan tidak mau menjauh dari Sisi, meskipun Sisi sering kali merundungnya.
Sisi yang mempunyai sisi muram sebagai akibat dari masa lalunya, dapat menemukan kebahagiaan setiap kali sedang bersama Gian.
Sayangnya, Sisi selalu merasa bahwa ia tidak pantas berbahagia. Sedangkan Gian selalu berusaha menuruti kemauan Sisi, termasuk seaneh apapun permintaannya, agar bisa membawa Sisi lepas dari kesedihan yang kerap Gian temukan di antara seluruh tingkah Sisi yang konyol.
Sulit rasanya untuk tidak membandingkan film remake dengan versi aslinya yang rilis lebih dari dua dekade silam karya sutradara Kwak Jae-yong, dan dibintangi oleh Cha Tae-hyun dan Jun Ji-hyun.
Indonesia pun bukan satu-satunya negara yang pernah mengadaptasi film ini. Sebelumnya, Amerika, India, China, Nepal, Filipina, bahkan Lithuania juga membuat ulang film Korea tersebut.
Film dari versi Indonesia pun cukup mengingatkan dengan versi aslinya, namun dengan sentuhan lokal yang akrab dengan penonton di Tanah Air. Jika di Korea Selatan kedua tokoh utama bertemu di gonghang cheoldo (kereta bawah tanah), Gian dan Sisi bertemu di KRL. HALAMAN SELANJUTNYA>>

