Jejak Negeriku My WordPress Blog
“Tidak ada laporan fisik feasibility study dan kajian konsultan tersebut yang diajukan Direksi PTBA kepada kami,” jawab saksi.
Hal sama juga dikatakan oleh saksi Robert Heri dan Seger Budiharjo dalam persidangan.
“Tidak ada (laporan fisik feasibility study dan kajian konsultan),” kata saksi Robert Heri dan Seger Budiharjo bergantian menjawab pertanyaan Tim JPU Kejati Sumsel.
Pada persidangan tersebut saksi Agus Suhartono menjelaskan, meski tidak ada laporan fisik namun Direksi PTBA kala itu telah melakukan pemaparan kepada Dewan Komisaris PTBA.
“Dalam paparan Direksi inilah, dipaparkan juga soal feasibility study dan kajian konsultan,” jelas saksi.
Masih dikatakannya, sebelum paparan Direksi PTBA yang dilakukan pada 26 Maret 2014, kala itu Dewan Komisaris menerima surat dari Direksi tentang rencana akuisisi saham perusahaan jasa penambang PT SBS.
“Dalam surat itu terlampir kajian aspek legal, asumsi evaluasi, dari situlah awalnya akuisisi PT SBS. Menanggapi surat tersebut, makanya kami meminta Direksi untuk memaparkannya,” terang saksi.
Kemudian JPU Muhammad Riduan SH MH menanyakan kepada saksi, apakah kondisi keuangan PT SBS sebelum diakuisisi juga dipaparkan oleh Direksi PTBA.
“Kondisi keuangan PT SBS saat itu bagaimana?,” tanya JPU Muhammad Riduan yang merupakan mantan Jaksa KPK ini.
Dijawab saksi Agus Suhartono, kondisi keuangan dipaparkan kalau perusahaan tersebut memerlukan suntikan dana.
“Selain memerlukan suntikan dana, perusahaan tersebut (PT SBS) memiliki prospek yang baik. Hal inilah yang menjadi pertimbangan kami,” ujar saksi.
Selanjutnya JPU menanyakan kepada saksi soal hutang PT SBS sebelum diakuisisi, apakah juga dipaparkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris PTBA.
“Hutang PT SBS apakah dipaparkan oleh Direksi,” kata JPU kembali bertanya kepada saksi.
Diungkapkan saksi, jika hal tersebut juga dipaparkan oleh Direksi PTBA. HALAMAN SELANJUTNYA>>
