



Menurut Manoj, terdapat 30 persen adegan baru yang dilakukan syuting ulang dan 70 persen materi lama namun belum digunakan pada film sebelumnya.
“Jadi kita editing dari 9, editornya benar-benar bikin baru, point of view-nya lebih banyak,” kata Manoj.
Sementara itu, sutradara “KKN Di Desa Penari” Awi Suryadi mengatakan hadirnya versi extended dari film yang mencapai 9,2 juta penonton tersebut bukanlah sebuah aji mumpung.
Menurutnya, ini adalah bagian dari melayani penonton yang telah membantu “KKN Di Desa Penari” menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia.
“Ini bukan aji mumpung yang dipanjang-panjangin. Ini fans service, di mana udah ada di naskah tapi enggak kita masukin, jadi kita syutingin lagi,” kata Awi. HALAMAN SELANJUTNYA>>

