



“Tema ini dipilih karena masih banyak ditemukan aksi bullying dan dianggap hanya sekedar candaan atau konflik biasa, bahkan di Indonesia sendiri masih banyak kasus bullying yang berakhir tragis, baik dengan korban mengalami trauma berat, depresi dan bahkan bunuh diri,” kata Vanny.
Menurutnya, dengan dilaksanakannya kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini diharapkan masyarakat, khususnya para pelajar dapat lebih sadar akan dampak negatif dari bullying dan bisa ikut terlibat langsung dalam pencegahan bullying dengan berani bicara, berani peduli dan berani bertindak bila terjadi bullying di sekitarnya.
“Melalui program ini kita mengajak para siswa/i agar lebih dekat dengan Aparat Penegak Hukum khususnya Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan,” tandas Vanny. (ded)

