



Pada kuartal pertama tahun lalu, film Korea yang ditayangkan di bioskop negara tersebut hanya sedikit dan tidak satu pun judul yang menjual lebih dari 500 ribu tiket. Namun, selama periode yang sama pada 2022, sekitar 4,49 juta orang menonton di bioskop (naik 271,9 persen dari tahun lalu) dan menghasilkan 42,6 miliar won (Rp494 miliar) dalam penjualan tiket.
Tetapi jika dilihat pada data Maret 2022 saja, total penjualan industri film turun 12,7 persen dari bulan sebelumnya menjadi 27 miliar won (Rp313 miliar), sedangkan jumlah penonton turun 14,6 persen menjadi 2,79 juta.
Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, penjualan dan jumlah penonton turun masing-masing 10,5 persen dan 14,2 persen.
KOFIC mengaitkan penurunan tersebut dengan kegagalan komersial dari rilis baru, seperti film Hollywood “The Batman” dan “Moonfall”, serta judul Korea “In Our Prime” dan “Hot Blooded”.
Film Korea menyumbang 30,2 persen dari pangsa pasar di bulan Maret, tertinggal dari film non-Korea selama tujuh bulan berturut-turut, menurut laporan tersebut. (Antara/ded)

