



Kehadiran tokoh utama Sang-hyeon di tengah-tengah mereka seolah menjadi penghubung ikatan walau ia tak secara jelas berpihak pada gagasan manapun. Karakternya yang santai sekaligus sangat manusiawi membawa kehangatan tersendiri pada film “Broker”.
Film Korea pertama yang dibuat Kore-eda ini mampu mengemas isu sosial dalam kerangka personal melalui hubungan “keluarga yang di luar konvensional”. Kore-eda sebagaimana lebih dikenal sebagai pembuat film bertema keluarga, menawarkan warna baru dalam eksplorasi hubungan keluarga di luar pertalian darah walau tetap tak meninggalkan gaya penulisan dan penyutradaraan khasnya.
Melalui konsep kotak bayi, Kore-eda ingin film “Broker” membawa pesan yang sampai kepada anak-anak yang dibuang bahwa ‘ada alasan baik mengapa kamu dilahirkan’. Ia tidak ingin berakhir pada lingkaran gelap di mana anak-anak terlantar menyesal karena sudah dilahirkan atau ibu menyesal memiliki anak.
Pesan itulah yang disampaikan Kore-eda melalui dialog pada adegan menjelang penutup; “Terima kasih karena sudah dilahirkan”, begitu ucap So-young dan Hae-jin.
“Dalam pengertian itu, ‘Broker’ adalah film tentang ‘kehidupan’,” kata Kore-eda.
Setelah membawa pulang penghargaan di Festival Film Cannes bulan lalu, film “Broker” kini dapat dinikmati dan masih diputar di sejumlah bioskop tanah air. (Antara/ded)

