



Giliran Tablo yang memperkenalkan diri sekaligus melepas rindu.
“Sudah sangat lama tidak berkunjung ke kampung halaman kedua saya,” kata Tablo, yang pernah tinggal di Jakarta saat kecil, dalam bahasa Inggris. “Tempat saya tumbuh besar adalah Jakarta,” lanjut musisi 41 tahun ini.
Tablo mengatakan, dia ingin berkunjung ke Indonesia setidaknya setahun sekali, tapi terakhir kali Epik High manggung adalah tepat sebelum pandemi dimulai.
Dua tahun belakangan bukanlah waktu yang mudah untuk semua orang, tapi yang penting, kata Tablo, hari ini mereka bisa bertatap muka secara langsung, berbagi energi di ruangan yang sama.
“And for you… Epik High…is…here!”
Mereka kembali membawakan lagu-lagu dari album studio ke-10 mereka seperti “Face ID”, “Rosario”, “In Self-defense”, “Super Rare” juga lagu-lagu dari album lama seperti “Burj Khalifa”, “Love Love Love”, “Don’t Hate Me”.
Panggung yang sederhana tetap seru karena Tablo dan Mithra Jin sibuk melompat-lompat, atau berlarian ke sana-sini, saling bertukar formasi sehingga setiap sisi panggung tak pernah kosong.
Tak melulu berada di balik meja DJ bertuliskan Epik High, DJ Tukutz dengan lincah menggerakkan tubuhnya, menari mengikuti irama menghentak yang memang membuat tubuh ingin terus bergerak. Tablo berseloroh, memperkenalkan apa yang akan diperlihatkan DJ Tukutz sebagai “tarian K-pop yang sebenarnya” sebelum mendorong semua orang untuk mengabadikan momen tersebut sebagai bagian dari sejarah. HALAMAN SELANJUTNYA>>

