



“Penyidikan menguatkan alat bukti ini bertujuan untuk mengungkap tersangka dalam perkara tersebut,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pada penyidikan dugaan korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun 2021 tersebut sejumlah saksi secara bergilir telah dilakukan pemeriksaan oleh Kejati Sumsel.
Dimana pada Rabu (2/8), enam saksi diperiksa Kejati Sumsel, mereka yakni; JP Pelatih Cabor Taekwondo PON Papua 2021, AA Pelatih Cabor Pencak Silat PON Papua 2021, DS Pelatih Cabor Gulat PON Papua 2021, MS Pelatih Cabor Wushu PON Papua 2021, PSS Pelatih Cabor Karate PON Papua 2021, dan LA Pelatih Cabor Anggar PON Papua 2021.
Kemudian, Selasa (1/8/2023) Kejati memeriksa HE Pelatih Biliar PON Papua XX, SC Pelatih Sepak Takraw PON Papua XX, RK Pelatih Selam PON Papua XX, TR Pelatih Tebus Lapangan PON Papua XX, KR Pelatih Voli Pasir PON Papua XX dan saksi YS Pelatih Bulu Tangkis PON Papua XX.
Sedangkan, Senin (31/7/2023) Kejati Sumsel memeriksa RA Pelatih Cabor Panjat Tebing untuk PON Papua 2021, ER Pelatih Cabor Dayung untuk PON Papua 2021, YM Pelatih Cabor Sepatu Roda untuk PON Papua 2021, VF Pelatih Cabor Renang untuk PON Papua 2021, dan RE Waseku PASI Sumsel.
Pada Kamis (27/7/2023) tiga saksi dilakukan pemeriksaan, ketiganya yakni; S Ketua Cabor Panahan, P Ketua Cabor Menembak dan A Ketua Cabor Loncat Indah. Lalu pada Senin (24/7/2023) tiga saksi diperiksa yakni; S Direktur CV Karya Bersama, PH Direktur CV Dona Jaya dan IN Direktur CV Ridho Sapta Cipta. HALAMAN SELANJUTNYA>>

