Alasan Agus Noor Gandeng Lukman Sardi untuk Peran Ismail Marzuki







“Mungkin papa di surga bilang kali ya ‘Udah lu main biola lagi’. Nah datang tawaran main biola. Memang biola sudah lama nggak disentuh sih. Tapi bukan berarti nggak sama sekali. Cuma jadi kayak reminder lagi. Untungnya dulu aku lumayan diajarin keras sama papa basic-nya biola. Terutama untuk nada panjang,” kata Lukman.

“Dulu setiap hari jam 5 subuh dibangunin hanya untuk nada panjang doang. Sampai putus semua senar. Nah itu ternyata membantu aku. Kekuatan di tangan, kekuatan di tone segala macamnya masih ada. Tinggal diperdalam lagi saja,” sambungnya.

Dengan adanya pertunjukan “Ismail Marzuki: Senandung di Ujung Revolusi”, Agus berharap anak-anak muda dapat lebih mengenal sosok pahlawan Ismail Marzuki. Selain itu, dia juga berharap dengan ini pemerintah dapat lebih memperhatikan terkait hak cipta dari para seniman.

“Harapannya ya dengan adanya pertunjukan ini anak-anak muda jadi semakin mengenal Ismail Marzuki ya. Biografi tentang Ismail Marzuki kebetulan sangat sedikit ya. Tidak terlalu banyak ditulis,” ujar Agus.

“Semoga semakin melengkapi, semakin punya perspektif dalam melihat Ismail Marzuki dan karyanya. Yang terpenting anak-anak muda semakin menghargai karya-karya Ismail Marzuki. Itu kan banyak yang cover lagu-lagunya. Jadi semoga pemerintah juga bisa lebih perhatian lagi pada hak cipta,” pungkasnya. (Antara/ded)



About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!