




“Termasuk persoalan-persoalan sosial dan lingkungan, InsyaAllah dan tinggal kita menunggu proses dan tindak lanjutnya, apalagi ini hadir langsung dari pihak Balai Sungai VIII dan juga dari tim World Bank,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan harapan besar terhadap keberlanjutan proyek ini agar bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi titik-titik genangan air yang selama ini menjadi keluhan warga.
“Insyaallah ini dapat terwujud, sehingga bisa mengurangi titik genangan air yang ada di kota Palembang,” ucapnya.
Proyek pengendalian banjir di Sub-DAS Bendung ini menjadi bagian dari skema kerja sama strategis antara Pemerintah Indonesia dan World Bank dalam program penguatan ketahanan iklim dan infrastruktur perkotaan.
Nantinya, dokumen DED dan E&S akan menjadi dasar implementasi teknis proyek tersebut di lapangan.
Dukungan langsung dari BBWS Sumatera VIII dinilai sangat penting karena wilayah Bendung memiliki kerentanan tinggi terhadap banjir akibat pertumbuhan kawasan dan perubahan alih fungsi lahan.
Dengan adanya kolaborasi lintas lembaga ini, Pemerintah Kota Palembang berharap penanganan banjir bisa lebih terarah dan efektif, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah terdampak. (ari)







