Jejak Negeriku BERANDA
Cik Ujang juga mengingatkan tantangan globalisasi yang menuntut rumah sakit untuk bermutu, efisien, serta berlandaskan norma, moral, dan etika. Dalam kondisi tersebut, rumah sakit tidak hanya dituntut bersaing, tetapi juga tetap menjalankan fungsi sosial.
Pergantian jajaran direksi, menurutnya, menjadi momentum untuk menghadirkan layanan yang lebih profesional. Ia berharap tidak ada diskriminasi terhadap pasien dalam bentuk apa pun.
“Tidak boleh ada pasien yang merasa ditolak atau ditelantarkan,” tegasnya.
Lebih jauh, Wagub meminta RS Muhammadiyah mengoptimalkan pemanfaatan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS). Dengan sistem ini, data rekam medis pasien dapat terintegrasi dengan baik, mendukung layanan rujukan digital melalui SISRUTE, serta memperkuat program keselamatan pasien.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengembangan layanan unggulan rumah sakit agar masyarakat memiliki pilihan pelayanan yang lebih baik. Hal ini diyakini akan meningkatkan daya saing sekaligus memperluas kepercayaan publik.
Wagub juga menyampaikan apresiasi kepada direksi lama atas kerja keras mereka dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RS Muhammadiyah. Ia berharap jajaran baru dapat melanjutkan sekaligus memperkuat fondasi yang sudah dibangun. HALAMAN SELANJUTNYA>>
