Jejak Negeriku BERANDA
Palembang, JN
Deputi Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K-MAKI) Sumsel, Ir Feri Kurniawan, Rabu (8/10) mengatakan, Polda Sumsel mesti mengungkap aktor utama dalam dugaan permainan harga NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) ganti rugi lahan pada perkara dugaan kasus korupsi pengadaan lahan untuk pembuatan kolam retensi di Simpang Bandara Palembang.
Diketahui perkara dugaan korupsi yang merupakan bagian dari proyek Dinas PUPR Kota Palembang tersebut kini sedang dilakukan proses penyidikan oleh Penyidik Subdit III Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel.
“Aktor utama dalam dugaan permainan NJOP ganti rugi lahan di perkara kolam retensi Simpang Bandara Palembang ini harus diungkap, dan Polda Sumsel selaku penyidik jangan ragu untuk mentersangkakan siapapun aktor utamanya,” tegas Feri.
Dijelaskan Feri jika di perkara kolam retensi ini skenario melakukan perbuatan dugaan korupsi untuk mengambil uang negara telah tersusun sangat rapih.
“Skenario tersebut, terdiri dari; yang pertama, lokasi lahan untuk pembuatan kolam retensi yang dilakukan ganti rugi diduga lahan rawa konservasi milik negara. Yang Kedua, agar lahan yang diduga milik negara ini bisa diganti rugi maka diduga dilakukan perbuatan ‘kongkalikong’ terkait perubahan status tanahnya. Selanjutnya, disaat ganti rugi dilakukan barulah ada dugaan permainan NJOP, yakni lahan yang diganti rugi nilainya tidak sesuai NJOP sebenarnya atau diduga di mark up,” jelas Feri. HALAMAN SELANJUTNYA>>
