




Menu Kambing guling, misalnya, hidangan utama yang menjadi menu andalan mereka itu memiliki banyak peminat saat pertama kali gerai buffet dibuka. Bahkan, menu tersebut, menurut penuturan Junior Sous Chef M. Arif Rahman, kerap menjadi hidangan spesial yang hanya dikeluarkan saat acara resepsi pernikahan saja.
Pewarta ANTARA pun berkesempatan mencoba langsung kelezatan makanan yang cita rasanya ada perpaduan dari timur tengah itu. Kala itu, hidangan disajikan lengkap dengan nasi kebuli, irisan acar mentimun cabai, sambal, dan aneka kerupuk.
Saat mencicipi dagingnya cukup empuk, rasanya sedikit gurih, bahkan bau prengus kambingnya saja nyaris tidak tercium. Ini karena para chef melumuri daging kambing dengan rempah-rempah.
“Sebelum me-roasting (memanggang) atau membakar daging ke dalam oven, biasanya kami memarinasi daging kambing lebih dulu. Cara ini untuk meminimalisasi tekstur daging yang kurang bagus. Proses marinasi dilakukan selama tiga hari sampai bumbu rempah meresap ke dalam lapisan serat daging. Kami juga mengurangi bau yang kuat pada daging kambing aneka bahan dapur, seperti serai, ketumbar, dan aneka rempah lainnya yang dapat meminimalisasi bau tidak sedap dari kambing,” kata Chef Arif.
Menu hidangan keluarga lainnya ada Asem-Asem Iga Palembang. Sajian berkuah khas Demak dari tradisi dapur peranakan Tionghoa ini memiliki rasa dominan asam. Junior Sous Chef Arif Rahman pun turut meraciknya secara khusus untuk penulis. Asem-asem berbahan utama daging sapi. Bila umumnya daging sapi dipotong dadu, Sous Chef Arif mengirisnya dengan ukuran cukup besar. Untuk kuahnya, Chef Arif membuat dari rendaman asam jawa, belimbing wuluh, dan atau tomat hijau.
Waktu memasaknya pun tidak terlalu lama, sebab bumbunya minimalis, sehingga masakan ini termasuk sajian keluarga maupun jamuan untuk tamu yang datang ke rumah yang mudah dibuat oleh para ibu. HALAMAN SELANJUTNYA>>







