




Menurut Cik Ujang, meski Sungai Lematang bersifat pasang surut, survei teknis sangat penting untuk menilai kelayakannya.
“Kalau musim panas air surut dan perahu saja bisa kandas. Tapi kalau musim hujan, sungai besar. Ini harus dipastikan dengan survei langsung,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa izin untuk pendalaman alur sungai telah ada dan tinggal menunggu tindak lanjut teknis dari instansi terkait. Apabila layak, maka jalur ini bisa menjadi tambahan penting bagi sistem logistik batubara di Sumsel.
Cik Ujang juga menyampaikan bahwa pemanfaatan sungai sebagai jalur transportasi memiliki banyak keuntungan, diantaranya efisiensi biaya, pengurangan emisi karbon, dan perawatan jalan umum yang lebih hemat.
Ia berharap, potensi ini dapat ditindaklanjuti dengan kajian teknis mendalam, termasuk dari segi lingkungan, hidrologi, dan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
“Kalau kita bisa memaksimalkan jalur sungai, semua pihak diuntungkan: pengusaha nyaman, masyarakat aman, jalan tidak rusak,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan dari pemerintah pusat, agar rencana ini bisa berjalan optimal.
Dengan langkah strategis ini, Pemprov Sumsel berharap dapat menciptakan sistem transportasi pertambangan yang berkelanjutan, efisien, dan mendukung percepatan investasi. (rob)







