Strategi Menghadapi Potensi Kenaikan Inflasi, TPID dan TP2DD Sumsel Gelar Rapat Koordinasi









Sekda Banyuasin, Erwin Ibrahim menghadiri pertemuan High Level Meeting (HLM) TPID dan TP2DD se-Sumsel.(foto-diskominfo banyuasin)

Pangkalan Balai, JN

Sekretaris Daerah Banyuasin Ir. Erwin Ibrahim, S.T.,M.M.,MBA,IPU,ASEAN,Eng mewakili Bupati Banyuasin menghadiri pertemuan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sumatera Selatan bertempat di Ballroom Hotel Novotel Palembang. Selasa (08/07/2025).

Kegiatan ini mengusung tema “Evaluasi Kinerja TPID Semester I 2025 Serta Rekomendasi Upaya Pengendalian Inflasi Dan Percepatan ETPD Hingga Akhir Tahun 2025”.

Rapat di hadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Bambang Pramono ,Wakil Gubernur Sumatera Selatan Cik Ujang, Asisten Deputi Pengembangan Badan Usaha Milik Negara Perekonomian RI Bidang Industri Manufaktur, Agro, Farmasi dan Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Mochamad Edy Yusuf serta Kepala OPD dilingkup Pemda Sumatera Selatan.

Kegiatan ini bertujuan agar Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan dapat mewaspadai potensi kenaikan inflasi pada momen tahun ajaran baru pada Juli 2025 dan momen Nataru pada Desember 2025.

Pada paparannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik.

“Alhamdullilah data menunjukkan ekonomi sumsel semester I tumbuh 5,22 secara tahunan, ini pertumbuhan yang sangat baik diatas sumatera dan nasional, dari sisi inflasi di Provinsi Sumatera Selatan per juni tercatat diangka 0,08% ” ujarnya.

Secara historis ada 4 kelompok inflasi yang sering menyumbang inflasi yaitu kelompok makanan, transportasi, pakaian dan pendidikan. Pada kelompok makanan, Kabupaten/Kota perlu mewaspadai risiko kenaikan harga beras, bawang merah dan cabai yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, utamanya akibat musim hujan yang diprediksi akan datang lebih awal pada bulan Oktober serta dapat mewaspadai resiko kenaikan harga komoditas yang berada di luar kendali yakni komoditas kopi dan emas perhiasan pada semester II 2025.

Adapun langkah konkrit yang dapat dilakukan yaitu memastikan ketersediaan pasokan, dengan Melakukan peningkatan produksi pertanian melalui oplah, cetak sawah, GSMP dan kerjasama antar daerah (KAD) dari hulu ke hilir. HALAMAN SELANJUTNYA>>

















About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!