



Pesawat tersebut dipiloti oleh Kapten Penerbang Jati dan Co-pilot adalah Lettu Penerbang Jones dan Letda Penerbang Andre.
Para penerjun bergantian keluar dari pesawat yang terbang di ketinggian 10 ribu kaki. Terlihat tiga orang lebih dahulu keluar, dua di antaranya berseragam Polri. Setelah itu personel lainnya mengikuti.
Mereka membentuk beberapa formasi sembari membentangkan lambang Polri serta HUT ke-76 Bhayangkara di udara. Lebih lanjut, Almas Kolopaking keluar dari pesawat. Ia melompat bersama seorang regu penerbang lainnya.
Mengenakan seragam Polri, Almas turut mengibarkan sebuah bendera berwarna hitam. Di bendera itu tertera logo dengan nomor 92 dengan bingkai perisai dan tertulis juga Dirgahayu dan 30 tahun mengabdi.
Terkait hal ini, momen HUT Bhayangkara tahun ini bertepatan dengan pengabdian 30 tahun AKABRI 92 dan Almas merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1992.
“Menjadi kebanggaan tersendiri dapat berpartisipasi dalam HUT Ke-76 Bhayangkara,” kata Almas dalam keterangannya.
Selain 41 penerjun, juga ada parade helikopter milik Polri yang membentuk formasi diamond atau permata. Formasi diamond ini mempunyai makna kekuatan, kesetiaan, dan keseimbangan.
Setelah itu diisi oleh tarian nusantara yang mewakili seluruh daerah di Indonesia yang diikuti oleh ribuan penari.
Dalam acara ini, Jokowi juga memotong tumpeng yang ditempat di mobil yang dihiasi seperti kapal seperti semangat pasukan Bhayangkara di era Patih Gajah Mada.
Tumpeng tersebut dipotong oleh Presiden Joko Widodo dan diserahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Antara/ded)

