





KAMIS lalu, Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia berhasil menciptakan sejarah dengan berhasil memastikan kelolosan ke babak IV kualifikasi Piala Dunia 2026. Kelolosan tersebut dipastikan setelah Timnas asuhan pelatih legenda Belanda, Patrick Kluivert itu berhasil menuntaskan perlawanan Timnas Tiongkok dengan skor 1-0 di hadapan publik Gelora Bung Karno.
Semua senang dengan raihan Timnas ini. Dari penonton yang menyaksikan langsung di stadion, rakyat yang menyaksikan via nonton bareng di berbagai penjuru, jutaan pasang mata yang menyaksikan dari layar kaca, dari yang mengikuti sepak bola sampai yang tidak mengikuti sepak bola.
Presiden Prabowo pun memberikan apresiasi terhadap capaian timnas tersebut. Keesokan harinya Jumat (6/6/2025), skuad Timnas diundang ke kediaman Presiden Prabowo di Hambalang dan diberikan hadiah jam tangan super mewah Rolex oleh Presiden.
Sontak saja, hal tersebut mendapat respon yang beragam dari masyarakat. Ada masyarakat yang pro terhadap pemberian hadiah tersebut atas dasar apresiasi terhadap capaian timnas yang berhasil membuat sejarah. Terlebih, yang diberikan oleh Presiden berasal dari kantong Presiden sendiri dan bukan berasal dari APBN.
Kendati begitu, ada pula masyarakat yang kontra atas apresiasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo. Dasarnya mulai dari tidak peka terhadap kebijakan efisiensi yang tengah dijalankan oleh pemerintahan Prabowo itu sendiri sampai apresiasi tersebut dinilai berlebihan oleh sebab sejatinya prestasi Timnas belum menembus putaran Final Piala Dunia.
Terlebih, apresiasi tersebut dapat menimbulkan kecemburuan bagi atlet dari cabang olahraga lainnya. Terbaru, mantan ratu Wushu asal Indonesia, Lindswell Kwok melalui akun Instagram miliknya mengomentari apresiasi tersebut, dirinya berujar, “Tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya? Karena cabang olahraganya banyak peminat, lebih terkenal? Lantas bukannya prestasi itu dinilai dari pencapaian?”.
Tentu hal demikian menyadarkan kita tentang adanya ketimpangan dalam apresiasi antara cabang olahraga satu dengan cabang olahraga lainnya. Sepak bola sebagai cabang olahraga yang sudah dikenal dan mudah serta murah untuk dimainkan di masyarakat tentu akan mendapatkan perhatian yang lebih besar. Sepak bola sudah menjadi industri dan dapat menggerakan perekonomian masyarakat. HALAMAN SELANJUTNYA>>







