Jejak Negeriku BERANDA
Herman Deru juga menegaskan, nama baik almamater dan integritas pribadi harus dijaga karena keduanya merupakan modal utama dalam berkarier dan berkontribusi di tengah masyarakat.
“Langit adalah batas bagi mereka yang konsisten melangkah. Jaga reputasi Unsri, sebab nama baik almamater adalah mahkota kita,” pesannya.
Menurut Gubernur, keberhasilan para wisudawan merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan orang tua. Oleh karena itu, momentum wisuda harus dijadikan batu loncatan untuk memberikan manfaat bagi pembangunan Sumatera Selatan.
Pemprov Sumsel, lanjutnya, berkomitmen memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk Unsri, dalam mencetak SDM yang unggul, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
“Sumsel Maju Terus untuk Semua hanya bisa diwujudkan bila pemerintah dan lembaga pendidikan bersinergi. Unsri adalah garda terdepan dalam hal ini,” ujar Edward.
Sementara itu, Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufik Marwa, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya wisuda yang lancar dan tepat waktu. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proses pendidikan di Unsri.
“Terima kasih kepada para dosen, pimpinan, dan tenaga pendidikan yang telah bekerja keras. Wisuda ini adalah bukti komitmen Unsri mencetak lulusan berkualitas,” katanya.
Acara wisuda ke-180 ini juga menandai kelulusan Edward Candra sebagai doktor baru Unsri. Ia menjadi teladan bagi aparatur pemerintah daerah dalam mengedepankan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas diri dan pelayanan publik. (rob)
