




Pemkot juga akan memberikan insentif untuk marbot dan pengurus masjid, menambah tulisan Asmaul Husna di tiang LRT, serta mendukung acara keagamaan bersama Maspuroh.
“Banyak program membutuhkan masukan dari para ustaz dan habib. Kehadiran Maspuroh adalah tumpuan kami agar tetap berada di jalan yang lurus,” katanya.
Wakil Walikota Palembang, Prima Salam, menambahkan Pemkot tengah menyiapkan Satgas untuk menangani anak-anak terlantar, termasuk yang bekerja sebagai badut di jalanan.
“Kami ingin menata internal ASN yang berjumlah 24 ribu orang terlebih dahulu, sebelum menata masalah sosial di luar. Tapi semua akan berjalan beriringan, mohon bantuannya semua tidak dapat berjalan dengan sempurna tanpa bantuan para Maspuroh,” jelasnya.
Sementara itu, Ust. H. Kemas Muhammad Ali Masud, juru bicara Maspuroh, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Pemkot. Namun ia juga menekankan agar program keagamaan yang dijalankan benar-benar melibatkan ulama dan masyarakat.
“Kami hanya ingin memastikan program RDPS berjalan sesuai jalurnya. Maspuroh siap mendukung penuh, asal tetap berpihak pada umat,” tegasnya.
Ia menambahkan, silaturahmi ini menjadi awal penguatan sinergi antara Pemkot Palembang dan Maspuroh, dengan harapan kota Palembang semakin religius, sejahtera, dan harmonis. (pah)







