




“Pegang teguh adat Melayu, jangan mudah diadu domba. Loyalitas kita harus tegak lurus mendukung pemimpin, baik itu bupati, wali kota, gubernur, bahkan presiden,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan selamat kepada Prof Dr H M Edwar Juliartha SSos MM yang resmi menjabat sebagai Ketua PW MABMI Sumsel, beserta seluruh pengurus yang baru dilantik.
Cik Ujang berharap, agar MABMI bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah sekaligus melestarikan kearifan lokal.
“MABMI adalah organisasi yang lahir dari semangat menjaga budaya. Kita harap organisasi ini bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan tetap berpijak pada nilai-nilai budaya Melayu,” katanya.
Dalam sambutannya, Ketua PW MABMI Sumsel yang baru dilantik, Prof Edwar Juliartha menyatakan akan segera melakukan konsolidasi internal. Fokus awal organisasi adalah menyiapkan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) guna menyusun program kerja yang terarah dan berdampak bagi masyarakat Melayu di Sumsel. Salah satu program strategis yang dicanangkan adalah pembentukan database populasi suku Melayu di Sumatera Selatan.
Menurut Prof Edwar, data ini penting untuk memahami sebaran, karakteristik serta potensi masyarakat Melayu guna merumuskan program pelestarian budaya secara tepat sasaran.
“Berdasarkan data awal, populasi Melayu di Sumsel sangat dominan. Ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar bagi kami untuk memperkuat identitas budaya melalui program-program yang terstruktur,” ungkap Prof Edwar.
Turut hadir dalam acara pelantikan ini Ketua Umum PB MABMI Prof Dr Ok Saidin SH MHum, perwakilan MABMI Singapura Dato Ismail Ramli, Ketua Panitia Dr Farhat Syukri SE MSi serta jajaran pengurus wilayah MABMI se-Indonesia. Pelantikan ini menjadi tonggak awal penguatan eksistensi MABMI dalam mendukung pembangunan daerah berbasis kearifan budaya lokal. (rob)







