



“Lakon ini dipilih karena Bangsa Indonesia menghadapi situasi ketidakpastian, hampir dua tahun pandemi, dan situasi global perang Ukraina dengan Rusia berdampak pada masalah energi dan pangan,” katanya.
Jenderal bintang empat itu juga mengatakan, pergelaran wayang kulit ini juga menunjukkan kedekatan Polri dengan masyarakat.
Dalam kesempatan itu , mantan Kabareskrim Polri itu juga mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan kesatuan, mencegah polarisasi menjelang Pemilu 2024.
“Harapannya, bisa bersama menghadapi agenda-agenda nasional sehingga semua bisa dilalui dan Indonesia menjadi lebih baik, masyarakat sejahtera. Persatuan dan kesatuan menjaga keberagaman Indonesia menjadi kekuatan modal melompat menjadi negara maju,” kata Sigit.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan cerita Semar Membangun Kahyangan yang dibawakan oleh tiga dalang, yakni Ki Yanto, Ki Anom Dwijokangko dan Ki Anom Sutrisno.
Dalam pergelaran wayang kulit di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri itu tampak hadir Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo beserta pejabat utama Polri, KASAL Laksamana TNI Yudo Margono, Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto.
Pesta rakyat yang berlangsung dari pukul 19.00 WIB sampai dengan 03.00 WIB ini juga disemarakkan dengan sajian aneka kuliner gratis bagi warga yang menonton pertunjukan wayang kulit. (Antara/ded)

