





Palembang, JN
Bulir embun di pucuk tanaman stroberi menambah syahdu suasana pagi. Merah buahnya yang menggantung di bagian batang pohon tampak menyatu serasi dengan daunnya yang berwarna hijau.
Ribuan pohon stroberi jenis Giant berjajar rapi di bedengan yang bagian atasnya ditutupi mulsa.
Diantara pohon-pohon stroberi yang mungil itu terlihat Markun (50) tengah menyiangi demplot stroberi sebagai kebun edukasi milik kelompok tani Harapan Bersama yang seluas 0,5 hektare. Tangannya gesit memotong tangkai dan daun-daun kering. Setiap dua hari sekali ia rajin mengontrol kebun stroberi di pekarangan belakang rumahnya yang berada di ketinggian 1400 mdpl.
“Harus rutin dipotong supaya cepat berbuah dan mencegah penyakit,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Kepala Dusun Rantau Dedap ini menyebut sejak mencoba menanam stroberi di tahun 2016 lalu ia tak pernah merasakan panen yang melimpah. Bibit stroberi yang ditanamnya pun bukan benih kualitas baik. Dia hanya membeli bibit di toko pertanian di pasar.
Menurutnya, hal itu didasari karena ia hanya sekadar menanam. Tak pernah terbesit di pikirannya bahwa stroberi yang ditanamnya akan berbuah banyak.
“Dulu kalau panen stroberinya kecil-kecil dan rasanyaw asam karena memang coba-coba tanam saja,” jelas Markun.
Bertahun-tahun sejak menanam secara mandiri Markun tak pernah mencicipi manisnya stroberi yang ditanamnya. Namun, sejak Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Desa Energi Berdikari PR Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju hadir di Dusun Rantau Dedap, Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim pada 2023 lalu dia mendapat harapan baru. Pria yang murah senyum ini merasakan semangatnya semakin berkobar. HALAMAN SELANJUTNYA>>







