



Keduanya merasa nyaman saat itu, program pemeriksaan tak hanya fokus pada perempuan, tetapi juga laki-laki. Dea dan Ariel merasa memang betul-betul berjuang bersama.
“Semua dokter yang kita temui di Bocah itu enak, semuanya komunikatif, menyenangkan, dan kita sebagai pasien jadi merasa rileks terus berasa tidak tertekan begitu,” kata Ariel.
Dea Ananda didampingi oleh dr. Cynthia Agnes, BMedSc, Sp.OG dan Ariel didampingi oleh dr. Tiara Kirana Sp.And dalam melakukan program kehamilan di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (PFBI).
Dokter Cynthia menjelaskan, kondisi yang dialami Dea saat dilakukan pemeriksaan adalah PCOS atau polycystic ovarian syndrome, hidrosalphing, dan endometeriosis. Langkah awal yang dilakukan adalah HDLO. Dilakukan pengangkatan tuba dan lesi endometriosis, tiga bulan setelahnya dilakukan IVF. HALAMAN SELANJUTNYA>>

