




Ia menambahkan, penelusuran alur sungai ini dilakukan untuk melihat potensi konektivitas jalur sungai hingga ke wilayah Kabupaten Lahat dan Muara Enim. Harapannya, transportasi batubara bisa dialihkan ke jalur sungai, sehingga tidak lagi membebani jalan darat.
Menurut Cik Ujang, alur sungai dari Sungai Lematang menuju Lahat memiliki tantangan tersendiri karena bersifat pasang surut. Namun demikian, izin untuk memperdalam jalur sungai sebenarnya telah tersedia dan dapat dimanfaatkan jika studi kelayakan mendukung.
“Kalau musim kemarau, perahu saja bisa kandas di Sungai Lematang. Tapi kalau musim hujan, airnya besar. Jadi memang harus disurvei lagi, siapa tahu masih ada jalur yang memungkinkan,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa jalur Sungai Musi sudah memadai dan mampu dilalui kapal tongkang berukuran besar hingga 300 feet. Namun, pihaknya ingin memastikan kondisi di Muara Lematang sebagai alternatif baru.
“Kalau Sungai Musi sudah bagus. Tapi kami ingin melihat apakah jalur Muara Lematang bisa digunakan, agar lebih banyak opsi dan mempercepat distribusi,” tambahnya. HALAMAN SELANJUTNYA>>







