




Mengakhiri sambutannya, Cik Ujang berharap agar capaian inflasi tetap terkendali dan prestasi digitalisasi daerah terus meningkat demi terwujudnya masyarakat Sumatera Selatan yang sejahtera dan maju terus untuk semua.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Perwakilan Sumsel, Bambang Pramono menyampaikan 4 (empat) komoditas yang perlu diwaspadai pada semester II 2025 yaitu Kelompok Makanan, Transportasi, Pakaian dan Alas Kaki dan Pendidikan.
“Selain itu, terdapat pula potensi tekanan dari kelompok inflasi inti, yaitu emas dan kopi. Untuk sektor pangan yang perlu diwaspadai yaitu beras, bawang merah, cabai merah dan daging ayam”, ungkapnya.
Ia juga memberikan rekomendasi pengendalian inflasi jangka menengah dan panjang untuk Pemprov Sumsel yaitu Pemanfaatan teknologi pertanian/peternakan seperti padi terapung, pengembangan komoditas pertanian dan GSMP secara menyeluruh (hulu – hilir); Pemanfaatan sosial funding untuk mendorong sektor pangan; Penguatan kelembagaan dan korporatisasi petani/peternak untuk memperoleh akses yang lebih baik terhadap pembiayaan dan pemasaran; dan Penguatan sinergi lintas sektor dalam mengendalikan harga dan mendorong ketahanan pangan.
Turut hadir Asdep Pengembangan BUMN Bid. Industri Manufaktur, Agro, Farmasi dan Kesehatan Kemeko Bidang Perekonomian RI, Mochamad Edy Yusuf, para Bupati/Walikota se-Sumsel, Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto, Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, Kepala BMKG Sumsel, DR Yan Dayantolis SSI MSi dan Para Kepala OPD Sumsel. (rob)







