



Produksi batu bara di Provinsi Sumatera Selatan mencapai 50 juta ton pada 2021 atau meningkat satu juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel Hendriansyah mengatakan, peningkatan ini dipengaruhi juga oleh kenaikan harga komoditas “emas hitam” itu sepanjang 2021.
Pada tahun lalu, dari total produksi 50 juta ton terdapat 46 juta ton batu bara yang dijual ke pasar domestik dan ekspor. Volume penjualan ini menurun dibandingkan 2020 yang mencapai 50 juta ton.
Atas kenaikan produksi batu bara tersebut, Sumsel tentunya mendapatkan dampak positif dari sisi pendapatan royalti dan dana bagi hasil.
Pada 2022, ia memperkirakan produksi batu bara Sumsel akan meningkat walau tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. HALAMAN SELANJUTNYA>>

