



“Bahkan profit Noore Sport meningkat sekitar 18 persen pasca pandemi karena adanya efisiensi yang signifikan,” tambah Adi.
Efisiensi bisnis dengan teknologi pembayaran ini memudahkan Noore Sport mendapatkan pendanaan eksternal dari salah satu perusahaan rintisan di Indonesia pada tahun 2021, karena dinilai telah menjadi market leader pada kategori modest activewear untuk direct-to-consumer brand di tanah air.
Jenama ini dimulai ketika Adi melihat adanya kebutuhan spesifik dari konsumen perempuan muslim dalam berolahraga. Adi pun memutuskan untuk mulai melakukan riset dan pengembangan produk Sport Hijab pada tahun 2015. Setelah berhasil menerima sambutan hangat dari pasar, Noore Sport akhirnya resmi didirikan Adi pada tahun 2017.
“Activewear berkualitas yang dihadirkan oleh Noore Sport dikembangkan berdasarkan prinsip 4K, yaitu kesopanan, keindahan, kenyamanan dan kesehatan. Noore Sport melakukan focus group discussion dengan berbagai pemangku kepentingan seperti atlet nasional, desainer, dokter bahkan tokoh agama untuk memastikan prinsip 4K tersebut terimplementasi dengan baik pada setiap produknya,” tutur Adi.
Saat ini produk-produk dari Noore Sport telah menggunakan teknologi UV Guard, Air Tech, Nano Guard & Termal Tech untuk memastikan setiap produknya menghadirkan performa maksimal bagi pelanggan.
Pada tahun 2018 Noore Sport telah memiliki dua belas toko yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga satu distributor di Malaysia. Selain itu Noore Sport juga menjadi official sport hijab bagi tim nasional Indonesia di ajang Asian Games 2018 untuk cabang olahraga taekwondo, pencak silat, skateboard, bola tangan dan panjat tebing. (Antara/ded)

