



Dia menjelaskan, warga binaan pemasyarakatan dan andikpas yang bisa diajukan untuk mendapatkan remisi harus memenuhi persyaratan seperti berkelakuan baik, tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin dan sudah menjalani masa hukuman minimal selama enam bulan.
Remisi khusus keagamaan yang diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan beragama Islam itu selama 15 hari bagi yang telah menjalani pidana selama 6 – 12 bulan, dan satu bulan bagi yang telah menjalani pidana selama 12 bulan atau lebih, kata Bambang.
Sementara sebelumnya Kakanwil Kemenkumham Sumsel Harun Sulianto menjelaskan bahwa pihaknya memberikan remisi atau pengurangan masa pidana kepada 8.882 narapidana dan anak didik pemasyarakatan atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) pada Lebaran Idul Fitri tahun ini.
Rincian pemberian remisi itu 8.809 narapidana dewasa dan 73 anak , dari jumlah tersebut 8.829 orang mendapatkan RK I (pengurangan sebagian) serta 50 narapidana dewasa dan tiga anak mendapatkan RK II (langsung bebas).
Pemberian remisi khusus dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 itu dilakukan di 20 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) dalam wilayah Sumsel.
Jumlah napi/anak didik yang paling banyak mendapatkan remisi berasal dari Lapas Kelas I Palembang 1.086 orang WBP, Lapas Narkotika Kelas II A Banyuasin 753 orang, Lapas Kelas II B Kayuagung 728 napi dewasa dan tiga napi anak (andikpas) Lapas Kelas II A Tanjung Raja 723 WBP dan dua andikpas, serta Lapas Kelas II A Banyuasin 717 WBP. HALAMAN SELANJUTNYA>>

