



Lembaga LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini juga melihat dari segi sebaran demografi pemilih (suku, agama, umur, pendapatan, pendidikan, pekerjaan) menunjukkan Paslon Joncik Muhammad-Arifa’i unggul dari pesaingnya. Hal yang sama dengan sebaran arus pemilih partai politik. Lebih dari lima puluh persen pemilih dari partai politik manapun menjatuhkan pilihannya pada Joncik Muhammad-Arifa’i.
Artinya, pemilih tidak begitu banyak mempertimbangkan dari mana Paslon didukung atau diusung Parpol, figur/sosok dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati yang perhatian pada rakyat, berpengalaman di pemerintahan, tegas, bebas dari korupsi merupakan alasan utama masyarakat menjatuhkan pilihannya pada Paslon bupati dan wakil bupati tersebut.
“Yang harus diperhatikan bagi masing-masing Paslon adalah partisipasi pemilih. Pengalaman survei juga banyak ditemukan apabila Paslon Bupati dan Wakil Bupati yang tadinya dinyatakan sudah menang di Pilkada dan pemilunya dilakukan ulang maka partisipasi yang basis-basis suara kemenangan itu akan turun. Tentunya ini harus dijaga bagi Paslon mana saja, karena potensi untuk mengurangi hasil suara nantinya akan berdampak cukup signifikan apabila tingkat partisipasinya turun drastis. Sementara bagi kompetitor dipastikan akan kerja super ekstra lagi untuk mengejar elektabilitas,” pungkas lulusan terbaik ilmu komunikasi politik ini dengan lantang. (ded/rel)

