




“Kami ingin anak-anak ini menjadi agen perubahan, siap bersaing dan punya empati sosial tinggi,” jelasnya.
Pencapaian program ini akan dievaluasi dari dampak sosial dan karakter peserta pasca retret. Jika hasilnya positif, Sumsel berencana mengembangkan program lebih luas hingga ke pertukaran pelajar antar daerah.
Di akhir wawancara, Herman Deru menyatakan bahwa tampil bukan sekadar ajang promosi, tetapi bentuk pertanggungjawaban moral kepada masyarakat.
“Kita ingin masyarakat tahu, pemerintah hadir dan bekerja. Retret ini bukti nyata,” pungkasnya.
Dengan eksposur nasional ini, Retret Laskar Pandu Satria kini menjadi salah satu program unggulan Sumatera Selatan yang patut ditiru oleh daerah lain di Indonesia. (rob)







