




PIM Sumsel sebagai penggagas kegiatan menyampaikan bahwa Hari Kebaya Nasional akan dikemas secara elegan namun tetap inklusif, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat dari seluruh Kabupaten/Kota di Sumsel.
Ketua PIM Sumsel Hj Helen Ganefo mengatakan, bahwa peringatan ini bukan hanya untuk merayakan kebaya sebagai warisan budaya, tetapi juga memperkuat solidaritas antar perempuan serta memperluas jaringan kerjasama budaya.
PIM juga menyiapkan berbagai program pendukung, seperti pelatihan membuat kebaya, lomba desain kebaya modern, serta talkshow mengenai sejarah dan filosofi kebaya di Nusantara.
Edward berharap, agar sinergi ini menjadi contoh kolaborasi yang produktif antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam merawat kekayaan budaya Indonesia.
Audiensi turut dihadiri tokoh-tokoh perempuan Sumsel seperti Dr Siti Mirza Nuria, Yunisyah Aji Putri, Junaini Khoiriah, Hj Eli Yanti, Hatoyah Sarina, dan Ketua Panitia Hj Ritawati. Dengan kolaborasi ini, Hari Kebaya Nasional di Griya Agung diharapkan menjadi perayaan budaya yang bukan hanya megah secara tampilan, tetapi juga menyentuh hati masyarakat dan memperkuat kecintaan pada warisan leluhur. (rob)







