



“Semoga kawan-kawan kami yakni Komisioner Bawaslu Muratara dapat melewati ujian tersebut,” ungkap Yenlie yang juga Alumnus HMI ini.
Ditambahkannya, pengawasan partisipatif ini adalah program nasional yang memang sudah digulirkan sebelumnya sesuai dengan untuk menjaring pengawas partisipatif yang milenial akan menjadi kader pengawas partisipatif.
“Kami mengharapkan juga pengawasan partisipatif ini seluruh unsur masyarakat baik tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, karena pengawasan ini adalah yang penting sekali proses demokrasi pada saat Pemilu. Keterbatasan sumber daya kami untuk mengawasi Pemilu, dana saat ini Panwascam sudah satu bulan ini baru kita lantik ada 21 orang, dengan keterbatasan ini harapan kami munculnya masyarakat untuk berani untuk mengawasi pemilu ketika ada permasalahan atau pelanggaran Pemilu langsung lapor pihak Panwascam,” tutup Yenlie. (mil)

