



“Kalau untuk hari Selasa ini (29/4/2025) belum ada saksi yang diperiksa lagi. Tapi sebelumnya pada Senin (28/4/2025) ada dua saksi yang telah dilakukan pemeriksaan, keduanya yakni MS (Mukti Sulaiman) mantan Sekda Sumsel tahun 2014-2016 dan B Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah BPKAD Sumsel tahun 2016. Jadi penyidikan perkara ini terus dilakukan oleh Kejati Sumsel,” tandasnya.
Diketahui dalam penyidikan perkara ini tujuh lokasi telah dilakukan penggeledahan oleh Kejati Sumsel, yakni; Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Rakyat (Perkim) Sumsel, Kantor Sekretariat Daerah Kota Palembang di Kantor Walikota Palembang, Kantor Bapenda Palembang, Kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Palembang, Kantor BPKAD Sumsel termasuk Gudang BPKAD Sumsel, Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Kantor BPKAD Palembang.
Selain itu sujumlah saksi sebelumnya juga telah dilakukan pemeriksaan oleh Kejati Sumsel, diantaranya; pada Senin (21/4/2025) mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Eddy Hermanto Ketua Panitia Badan Usaha Mitra Kerjasama Bangun Guna Serah Pemprov Sumsel tahun 2014-2015 dan DW Project Manager (PM) PT BR Tahun 2018 juga diperiksa oleh Kejati Sumsel.
Kemudian Mantan Walikota Palembang Periode 2015-2023 Harnojoyo pada Kamis (10/4/2025) diperiksa Kejati Sumsel selama tujuh jam. Bukan satu kali itu saja Harnojoyo diperiksa oleh Kejati, karena pada Senin (25/9/2023) Harnojoyo juga telah diperiksa oleh Tim Jaksa Penyidik Kejati Sumsel. Lalu pada Senin (7/8/2023) Kejati Sumsel juga memeriksa mantan Kepala Dinas (Kadis) Perumahan dan Permukiman (Perkim) Sumsel Basyaruddin Akhmad.
Sedangkan pada Senin (11/9/2023) Kejati memeriksa AAF, WWW dan S selaku Panitia Lelang Bongkar Pasar Cinde dan saksi L Pimpinan Cabang PT Magna Beatum. Pada Kamis (31/8/2023), MTF Direktur Utama PT Magna Beatum, ANT Komisaris PT Magna Beatum dan RY Kepala Perwakilan PT Magna Beatum juga diperiksa Kejati Sumsel. HALAMAN SELANJUTNYA>>

