



Lebih lanjut kata Yulius, operasi patuh selama ini terus dilakukan oleh pihak Karantina Pertanian Kupang bekerja sama dengan semua pihak mulai dari TNI, Polri dan instansi terkait lainnya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya PMK di wilayah NTT, mengingat saat ini NTT menjadi provinsi dengan nihil kasus PMK dan menjadi satu-satunya provinsi pemasok Sapi dan hewan berkuku belah ke pulau Jawa dan Kalimantan.
“Kita tegas menolak semua produk olahan atau barang-barang yang bisa menjadi media penyebaran PMK,” tegas Yulius.
Wilayah perbatasan Indonesia Timor Leste sendiri ujar dia menjadi perhatian serius dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang karena daerah perbatasan adalah daerah yang rawan masuknya daging yang bisa menyebarkan PMK. (Antara/ded)

