




Jakarta, KoranSN
Grup idola J-pop JO1 (dibaca Jeiowan) lahir melalui ajang kompetisi “Produce 101 JAPAN” tahun 2019 yang dimulai dari Korea Selatan dan diadopsi dalam ekosistem musik Jepang. Yoshimoto Kogyo dan CJ ENM berkerja sama di sini demi menemukan calon idola yang mumpuni bernyanyi, menari dan melakukan rap.
Berbeda dari idola grup bentukan ajang serupa di Korea Selatan, ke-11 personel grup JO1 yakni Kono Junki, Kawanishi Takumi, Kawashiri Ren, Kimata Syoya, Kinjo Sukai, Mamehara Issei, Ohira Shosei, Sato Keigo, Shiroiwa Ruki, Tsurubo Shion dan Yonashiro Sho tak terikat kontrak sementara dengan agensi perusahaan yang menaungi mereka.
Seperti dikutip dari The Japan Times, Jumat (3/12/2021), sebenarnya, acara pencarian bakat di televisi telah lama menjadi batu loncatan bagi bintang pop baru di Jepang. Dimulai dari “Star Tanjo” tahun 1971, yakni sebuah kompetisi siaran yang meluncurkan sederet nama populer seperti Yamaguchi Momoe, Pink Lady dan Nakamori Akina.
Grup yang muncul akhir 1990-an Morning Musume juga terbentuk dari kompetisi bakat serupa. Di sisi lain, pemilihan tahunan grup idola AKB48 dikatakan menjadi fenomena televisi sampai pada titik musim pertama “Produce 101” di Korea Selatan.
Ajang “Produce 101” kemudian diadopsi di Jepang, menandakan kedatangan pertunjukan bakat era streaming ke Negeri Sakura.
JO1 menjadi grup pertama hasil bentukan ajang itu. Para anggota mengatakan pengalaman mengikuti “Produce 101” membentuk sikap mereka terhadap musik pop dan mengajari mereka untuk tidak pernah berhenti mengerjakan setiap aspek penampilan mereka sekaligus mempererat ikatan mereka.
Kono Junki menganggap JO1 seperti keluarga. Sementara Sato Keigo yang mengaku dulu hanya fokus pada bagaimana dia sendiri bisa menang, kini berpikir sebagai anggota JO1. Menurut dia, JO1 sebuah tim dan penting untuk memikirkan seluruh personel. HALAMAN SELANJUTNYA>>

