




Ia menambahkan, Sumsel selama ini dikenal sebagai provinsi zero konflik. Predikat tersebut, menurutnya, bukan hanya capaian pemerintah, melainkan hasil kebersamaan seluruh lapisan masyarakat.
Bantuan beras yang disalurkan juga merupakan bentuk nyata respons terhadap aspirasi ADO Sumsel yang diajukan pada 15 Agustus lalu.
Selain itu, Gubernur menyatakan kesiapannya membantu para driver online dalam proses pengurusan SIM. Ia menilai hal ini penting untuk meningkatkan keselamatan dan melindungi para pengemudi secara hukum.
Plt Kepala Dinas Sosial Sumsel, Neng Muhibbah, menegaskan bahwa bantuan ini bersumber dari kerja sama Pemprov, CSR perusahaan, asosiasi Tionghoa, serta beberapa pihak swasta.
“Bentuk solidaritas seperti inilah yang dibutuhkan. Semua pihak bersinergi untuk membantu,” jelasnya.
Ketua ADO Sumsel, M. Asrul Indrawan, menyambut baik perhatian Gubernur. Ia menyatakan bahwa para driver lebih memilih fokus mencari nafkah daripada ikut aksi demonstrasi.
“Pak Gubernur adalah pembina kami. Solidaritas bisa diwujudkan dengan kerja keras, bukan kerusuhan,” ungkap Asrul.
Bantuan ini diharapkan tidak hanya meringankan beban ekonomi para pengemudi online, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan untuk menjaga Sumsel tetap aman dan kondusif. (rob)







