IWWA ke-2 Diadakan di Kabupaten Lahat







Selanjutnya tim site visit IWWA 2023 juga mengunjungi Ghumah Baghi milik Sainusi dan Ghumah Baghi lainnya yang ada di Desa Geramat. Hingga kini masih tersisa sekitar 10 ghumah baghi yang ada di Desa Geramat tetapi keberadaan 10 Ghumah Baghi tersebut terancam punah karena usia, kurang perawatan, renovasi yang merubah bentuk asli, dan dijual ke daerah lain.

Di akhir kunjungan Agus Tian tak lupa menjamu tim dengan suguhan air minum kopi khas Desa Geramat dan buah durian jenis kebau yang besar, warna daging buah kuning dan tebal serta rasanya yang manis legit.

Kunjungan berikutnya tim menuju ke Desa Pajar Bulan Kecamatan Mulak Ulu akan tetapi tim singgah sebentar dengan mengunjungi Situs Megalitik Batu Kerbau.

Sebagaimana diketahui, di Desa Geramat terdapat dua situs megalitik yaitu Situs Megalitik Batu Kerbau dan Batu Tiang, Air Terjun Deghas dan Deghian Badas, Tebat Latih, persawahan, perkebunan kopi juga tumbuh bunga Amorphopalus Titanum atau bunga bangkai yang merupakan bunga terbesar di dunia serta Ghumah Baghi.

Dengan potensi alam dan budaya yang ada maka Desa Geramat sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata, apalagi desa ini merupakan desa tertua di Kecamatan Mulak Ulu.

Desa Geramat direncanakan menjadi salah satu lokasi untuk kegiatan IWWA 2023, dimana akan dikunjungi dan menjadi tempat tinggal bagi mahasiswa dari beberapa universitas di Indonesia dan praktisi dari negara Eropa seperti Austria dan Hungaria juga Jepang dan China selain akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa juga akan membantu promosi Desa Geramat dan Kabupaten Lahat.

Di Desa Pajar Bulan Kecamatan Mulak Ulu tim fokus mengunjungi ghumah baghi milik Pokbi Lord Exnan B.F, S.H. yang berada dekat sekolah SD berjarak sekitar 150 meter dari jalan lintas Kota Agung–Semendo. Ghumah Baghi milik orang tua Isyana Lonitasari istri Bupati OKU Selatan ini masih utuh dan berdiri kokoh serta yang membedakan dengan Ghumah Baghi di Desa Geramat.

Perbedaannya adalah adanya bangunan yang disebut Beruge pada bagian belakang ghumah baghi. Ruang beruge atau garang merupakan ruang pertama yang diijumpai ketika menaiki tangga rumah. Ruang ini berperan sebagai teras rumah dan juga dapur. Pada acara adat ruangan ini berperan sebagai tempat duduk bagi kelas pekerja atau buruh. Antara ruang beruge dan sengkar bawah terpisah oleh dinding serta dihubungkan dengan sebuah pintu. HALAMAN SELANJUTNYA>>



About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!