




“Teruslah bekerja dengan penuh tanggung jawab, jaga selalu jaga integritas, dan layani masyarakat dengan hati. PN Palembang adalah institusi besar dengan sumber daya manusia yang hebat. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Ketua yang bijaksana dan Panitera baru yang akan ditunjuk, PN Palembang akan mencapai prestasi yang lebih gemilang,” ujarnya.
Panitera M Teguh juga menyampaikan komitmennya untuk membawa pengalaman terbaiknya melayani peradilan Tinggi di Bengkulu.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata simbolis dari Ketua dan Wakil ketua PN Palembang kepada Panitera Muhammad Teguh, disusul pemberian kenang-kenangan dari perwakilan Hakim. Jabat tangan dan pelukan hangat mewarnai sesi penutup bagian pertama acara ini, mengiringi kepergian seorang panitera yang sangat dihormati.
Suasana haru bercampur bangga juga mewarnai pelepasan sembilan calon Hakim yang selama satu tahun enam bulan mengikuti bimbingan dan pelatihan hakim di PN Palembang kelas IA Khusus.
Sembilan Calon Hakim yang telah menyelesaikan pendidikan dan magang panjang di berbagai pengadilan, termasuk PN Palembang, diperkenalkan dan dilepas secara resmi sebelum pelantikan mereka Kamis, 12 Juni di Mahkamah Agung Jakarta.
Kesembilan Calhak tersebut adalah Bilma Diffika SH, Tessa Wylandari SH, Fakhri Abdullaj SH, M Khoirul Iqbal SH, Sadana SH, Reza Ria nanda SH, M Irwansyah SH, Neyditama Sakni SH, dan Imam Sanjaya SH.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, Ketua PN Palembang menyampaikan pesan khusus kepada kesembilan Calhak.
“Esok, kalian akan mengucapkan sumpah jabatan yang sakral. Ingatlah selalu bahwa sumpah itu bukan sekedar formalitas, tetapi ikrar suci di hadapan Tuhan dan rakyat. Jabatan hakim adalah amanah yang berat, penuh godaan, namun juga mulia,” ungkapnya.
Ia menggarisbawahi beberapa prinsip utama.
“Pegang teguh independensi. Hakim hanya tunduk pada hukum dan suara hati nurani. Jaga integritas seperti menjaga nyawa sendiri. Tinggalkan segala kepentingan pribadi di luar pintu ruang sidang. Kedepankan profesionalisme dengan mendalami hukum secara terus-menerus dan memutus perkara berdasarkan fakta serta hukum yang berlaku secara adil,” paparnya.
Ketua PN Palembang Kelas IA Khusus ini juga berpesan agar mereka menjadi hakim yang berani dan bijaksana.
“Beranilah mengambil keputusan yang benar, meski tidak populer. Tapi lakukan dengan kebijaksanaan, kearifan, dan tutur kata yang santun. Hormati para pihak, pengacara, dan sesama penegak hukum. Kalian adalah harapan baru bagi penegakan hukum yang lebih baik, lebih adil, dan lebih terpercaya di Indonesia,” tandasnya. (ded/rel)







