




“Betul, kita sudah melihat secara nyata, secara harfiah, perbuatan Aisyiyah ini luar biasa untuk bangsa, bukan hanya untuk organisasinya saja,” ujar Herman Deru.
Meski demikian, ia menekankan pentingnya refleksi demi penyempurnaan program yang berjalan.
“Tentu ada yang harus kita sempurnakan lagi. Kita refleksi dulu apa saja yang perlu ditingkatkan, dipertahankan, atau bahkan dikurangi dari sekian banyak program,” jelasnya.
Momentum Milad ini juga dimanfaatkan untuk merancang langkah strategis menyongsong Milad ke-109. Gubernur berharap Aisyiyah dapat mencapai pencapaian yang lebih baik lagi di tahun mendatang.
“Kita tentu harus lebih baik dari yang sudah kita capai di Milad ke-108,” tegasnya.
Herman Deru juga mengungkapkan bahwa hampir tidak pernah melewatkan acara Aisyiyah karena organisasi ini sangat membantu peningkatan IPM di Sumatera Selatan.
“IPM kita naik, Pak Menteri. Kita ini salah satu provinsi di luar Pulau Jawa yang IPM-nya masuk kategori baik. Ini berkat kontribusi para kartini-kartini yang ada di depan kita ini,” puji Gubernur.
Meskipun dihadapkan pada tantangan topografi yang beragam, mulai dari perairan, pesisir, hingga pegunungan, serta wilayah yang luas sekitar tiga kali Jawa Tengah dengan 17 kabupaten/kota, Gubernur optimis kerja keras bersama akan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Ibu-ibu memang dilahirkan untuk menjadi pendidik. Ibu-ibu adalah andalan kami untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini,” tambahnya.
Di akhir sambutan, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya Aisyiyah, untuk terus bergandengan tangan demi kemajuan Sumatera Selatan.
“Apa yang sudah kita lakukan ini sudah baik, mari kita terus bergandengan tangan untuk kebaikan Sumatera Selatan. Selamat ulang tahun ke-108. Semoga Aisyiyah tetap ada di hati masyarakat,” tutupnya. HALAMAN SELANJUTNYA>>







