




Herman Deru juga menambahkan bahwa integritas dan kepribadian seorang pemimpin harus dijaga.
“Ekspresi, emosi, dan gestur pemimpin adalah cerminan dari kematangan diri. Jangan reaktif, tapi harus reflektif,” paparnya.
Sementara itu, Deputi LAN, Army Winarty, menegaskan tantangan kepemimpinan di era saat ini yang sangat berbeda dibanding satu dekade lalu. Menurutnya, dunia terus berubah cepat, sehingga para pemimpin dituntut untuk mampu beradaptasi dan berpikir inovatif.
“Pemimpin hari ini harus berani keluar dari zona nyaman, terbuka terhadap ide-ide baru, dan siap membangun sinergi dengan masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya,” ucap Army.
Ia menilai bahwa Sumsel memiliki potensi besar untuk menjadi daerah unggul di tingkat nasional, namun kunci keberhasilannya terletak pada kualitas para pemimpinnya.
Program PKN yang berlangsung selama tiga bulan ini diikuti oleh 28 peserta. Kepala BPSDMD Sumsel, Edwar Juliartha, menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup enam tahapan pembelajaran dan dirancang untuk membentuk pemimpin strategis masa depan.
“Setiap peserta diharapkan mampu menjadi motor penggerak di instansinya masing-masing setelah menyelesaikan latihan ini,” ujar Edwar.
PKN Angkatan XXI di Sumsel ini, menjadi bagian dari upaya nyata pemerintah dalam membangun kepemimpinan transformasional untuk menghadapi masa depan yang kompleks. (rob)







