




Menanggapi hal itu, Saan Mustopa menegaskan komitmennya untuk mencari solusi bersama pihak terkait.
“Untuk masalah kadar air jagung yang belum sesuai standar 14 persen, akan kami bahas bersama Bulog. Pemerintah juga perlu memperbanyak fasilitas dryer agar kadar air hasil panen bisa memenuhi ketentuan penyerapan,” ujarnya.
Selain persoalan teknis, Saan Mustopa menilai pentingnya peningkatan fasilitas pertanian serta penguatan kemitraan antara petani dan lembaga penyangga pangan nasional.
“Kami di DPR RI akan mengawal seluruh aspirasi petani Banyuasin agar mendapat perhatian di tingkat nasional. Sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi rakyat, dan Banyuasin telah terbukti menjadi salah satu daerah penopang ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyambut baik perhatian DPR RI terhadap petani di daerahnya. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan segera menindaklanjuti berbagai masukan yang muncul dalam dialog tersebut.
“Semua aspirasi agar dituangkan secara resmi sehingga dapat segera kami proses dan tindak lanjuti. Pemerintah daerah siap berkolaborasi dengan DPR RI dalam memperkuat sektor pertanian,” ungkap Herman Deru.
Kunjungan kerja tersebut sekaligus menjadi bukti sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat sektor pertanian, serta menegaskan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan Sumatera Selatan sebagai salah satu lumbung pangan utama nasional. (rob)








