




“Bayangkan, di tengah gempuran, mereka masih mampu mengekspor komoditas berkualitas tinggi seperti anggur dan minyak zaitun. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi ini tentang mentalitas bangsa pejuang,” ungkapnya dengan nada penuh kekaguman.
Menurut Gubernur Deru, kisah ini adalah pelajaran penting bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sumsel. Ia menyebutnya sebagai “pencerahan” yang menyingkirkan stereotip umum tentang Palestina sebagai negara yang hanya identik dengan konflik dan penderitaan.
“Justru di tengah keterbatasan itulah semangat produktivitas mereka menyala. Mereka berkarya, mereka berjuang, dan mereka tidak menyerah. Ini pelajaran yang sangat mahal,” imbuhnya.
Deru juga menyoroti keteguhan rakyat Palestina dalam mempertahankan kehormatan Islam di tengah penjajahan. Ia menyebut perjuangan mereka sebagai simbol dari harapan, semangat, dan keberanian yang layak menjadi panutan.
“Ini tentang semangat kebangkitan dari reruntuhan. Tentang semangat pantang menyerah, yang dibangun atas keyakinan dan kepercayaan pada masa depan,” lanjut Gubernur Deru dengan penuh semangat.
Tak hanya menginspirasi, Gubernur Deru berharap kisah ini dapat menjadi penggerak bagi masyarakat Sumsel agar lebih gigih dan tidak mudah menyerah dalam membangun daerah, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
“Kalau Palestina saja bisa tetap berkarya di tengah peperangan, maka kita yang hidup dalam kondisi damai dan aman seharusnya bisa lebih produktif dan bersyukur,” tegasnya.
Kajian akbar yang digelar dalam rangka menyambut 1 Muharram ini sekaligus menjadi momentum refleksi bersama. Gubernur Deru mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Tahun Baru Islam sebagai titik awal pembaruan semangat, etos kerja, dan kepedulian terhadap sesama.
“Ini bukan hanya soal kisah Palestina, tapi tentang bagaimana kita mengambil hikmah dari perjuangan mereka. Mari kita bangkitkan semangat untuk membangun Sumatera Selatan yang lebih maju dan bermartabat,” tandasnya, disambut tepuk tangan para jamaah yang hadir.
Acara kajian akbar ini dihadiri tokoh agama, masyarakat, serta para pelajar yang turut meramaikan kegiatan dengan semangat kebersamaan. Momen ini menegaskan bahwa kekuatan cerita dapat menjadi energi penggerak untuk perubahan, dan bahwa kisah dari negeri jauh pun bisa menyala terang di hati masyarakat Sumsel. (rob)







