




“BKMT merupakan wadah organisasi dari berbagai majelis taklim (MT). Meski tidak semua masjid atau surau memiliki BKMT, hampir di setiap tempat ada majelis taklim,” jelasnya.
Menurutnya, tugas utama kepengurusan baru ini adalah memperkuat struktur organisasi dari tingkat kabupaten hingga kelurahan agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
“BKMT juga bisa membantu pemerintah, misalnya melalui penyuluhan-penyuluhan seperti tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” imbuhnya.
Gubernur menyatakan kekagumannya terhadap soliditas BKMT yang telah eksis selama 44 tahun tanpa konflik internal ataupun munculnya organisasi tandingan.
“Saya salut dengan BKMT yang tetap kompak dan solid. Jangan sampai ada perpecahan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART),” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum BKMT Pusat, Syifa Fauzia, menyampaikan bahwa Sumsel bukanlah wilayah yang asing baginya karena sebagian besar keluarganya berasal dari provinsi ini. Ia menjelaskan bahwa BKMT didirikan pada 1 Januari 1981 oleh 731 majelis taklim yang ingin bersatu dalam sebuah organisasi perempuan muslimah.
“Peran BKMT terus berkembang, tak hanya di bidang dakwah, tetapi juga di berbagai bidang lainnya. BKMT adalah organisasi independen, tidak berafiliasi dengan partai mana pun, dan didirikan untuk meningkatkan kualitas umat. Saat ini, BKMT telah hadir hampir di seluruh wilayah Indonesia,” katanya. HALAMAN SELANJUTNYA>>







