



Dia menyebut jika diberikan OPLA ditangani Balai Besar atau Dirjen, maka potensi bisa panen padi bisa mendekati 300 ribu Hektar luas panen.
“Dengan memperhatikan hal ini pak Wakil Ketua, kita bisa memberikan harapan kepada petani yang memiliki etos kerja baik serta menyemangati para petani. Selain itu pula butuh kemampuan Bulog untuk menyerap hasil panen petani. Adapun untuk pupuk sudah tidak mengalami kendala lagi,” paparnya.
Dikatakan Herman Deru, Sumatera Selatan mendapat jatah untuk optimalisasi lahan ini 106.357 hektar yang dampaknya sangat dirasakan, lahan kurang produktif menjadi produktif, selain itu juga memberikan spirit pada petani bahwa pemerintah hadir di dalam kesulitan petani.
“Kita pernah di tahun 2018 pada peringkat 8, kini sudah menjadi peringkat kelima dan harapan kita di luar wilayah luas lahan yang masih mungkin maksudnya spesifikasi ini Minimal kita bisa masuk peringkat 3 Nasional,” pintanya.
Herman Deru menyebut Proyek optimalisasi lahan (OPLA) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2025 tersebar di 9 kabupaten, termasuk Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin. Untuk Kabupaten Banyuasin terletak di Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago dengan Luas lokasi OPLA sebesar 640 hektar.
Selain itu Kabupaten Banyuasin Kabupaten lainnya juga mendapatkan jatah Oplah ini adalah Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin, ada beberapa kabupaten lain yang juga menjadi lokasi OPLA di Sumsel tahun 2025.
Sementara itu Bupati Banyuasin Askolani menjelaskan bahwa Bumi Sedulang Setudung ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin. HALAMAN SELANJUTNYA>>

