




Di beberapa kesempatan Yasonna mengaku kerap menerima informasi putra putri Indonesia yang selesai menempuh studi kedokteran di luar negeri tapi sulit praktik di Indonesia. Akibatnya, tak jarang mereka memilih menjadi dokter di luar negeri termasuk di Malaysia dan Singapura.
“Ini sangat memprihatinkan. Di saat kita kekurangan dokter, tapi putra putri Indonesia lulusan luar negeri sulit mendapat izin praktik di Indonesia,” jelasnya.
Salah satu imbasnya Indonesia kehilangan devisa triliunan rupiah karena terdapat dua juta masyarakat yang berobat ke luar negeri setiap tahunnya.
“Uang triliunan rupiah dihabiskan orang Indonesia untuk berangkat berobat ke Penang, Malaka, Singapura, dan lainnya,” kata Yasonna. (Antara/ded)







