Festival Film Secara Hibrida Diprediksi Masih Jadi Tren di 2022









Hal itu, lanjut Hikmat, menjadikan festival film menjadi wadah yang lebih inklusif baik bagi ekosistem perfilman nasional pada umumnya, hingga masyarakat.

“Expanding the circle. Bahwa festival bukan hanya ‘untuk orang film’. Festival film adalah platform kebudayaan. Meskipun core-nya film, ini adalah eksibisi kebudayaan. Bukan hanya gelombang massa, tapi minat-minat yang beragam itu diakomodasi. Inklusif itu harus dikonkritkan, bukan hanya menjadi sebuah value,” kata dia.

Sependapat, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengatakan tren penyelenggaraan festival film secara hibrida sangatlah mungkin, mengingat masyarakat sudah mulai terbiasa dengan kegiatan di ruang digital. HALAMAN SELANJUTNYA>>















About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!