




Kementerian BUMN lantas melakukan restrukturisasi terhadap Krakatau Steel. Sebelumnya, perusahaan itu merugi selama delapan tahun dan sekarang sudah untung Rp800 miliar.
Krakatau Steel menggandeng Posco dalam memperbaiki industri baja nasional dengan fokus pada lempengan mobil untuk kendaraan baterai listrik.
Erick menilai fokus ini merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik yang mana Hyundai membuat mobil, LG untuk baterai, maka Krakatau Steel dan Posco bikin lempengan mobil.
Ia menilai Krakatau Steel memerlukan modal karena memang ada investasi baru yang menjanjikan dan bukan hanya membuat proyek.
“Ini ekosistem yang tadinya kalau tidak ada barang ini ya impor, itu proyek 3,2 miliar dolar AS atau Rp50 triliun lebih, 50:50, ini yang kami dorong,” pungkasnya.(Antara/ded)







