





Palembang, JN
Deputi Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K-MAKI) Sumsel, Ir Feri Kurniawan mengatakan, para pihak yang terlibat dalam dugaan kasus korupsi pembuatan kolam retensi simpang bandara Palembang sangat terorganisir.
Diketahui perkara tersebut kini sedang diusut dengan penyidikan oleh Penyidik Subdit III Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel.
“Para pihak yang terlibat di perkara ini sangat terorganisir, dan itu harus diungkap oleh Polda Sumsel,” kata Feri.
Menurutnya, terjadinya dugaan kasus korupsi ini diduga sudah direncanakan sejak awal.
“Dimana bermula saat di kawasan tersebut sering terjadi banjir sehingga untuk mengatasi banjir pemerintah akan membuat kolam retensi. Dengan adanya rencana untuk membuat kolam retensi maka dicarikan lokasi lahannya. Namun ternyata lokasi tersebut diduga lahan milik negara yakni rawa konservasi,” ujar Feri.
Masih dikatakannya, selanjutnya agar lahan yang diduga milik negara tersebut bisa diganti rugi menggunakan uang negara maka diduga status tanahnya dirubah.
“Dari informasi yang kami dapatkan, dalam merubah status tanah ini diduga diterbitkan sertifikat melalui Program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap). Selain itu ada juga dugaan permainan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) ganti rugi lahan dengan menaikan harga tanah sehingga tidak sesuai dengan harga NJOP sebenarnya,” papar Feri. HALAMAN SELANJUTNYA>>








